Kamis, 02 April 2015

Kisah Family Huruf


            Alkisah, pasukan raja Lahn[1] yakni hakim kerajaan Al-Akhta` Al-Lughawiyyah[2] telah menculik keluarga harakat[3] yakni tuan Kasrah beserta istrinya ny. Dlammah,  dan anak perempuannya Fathah, serta anak laki-lakinya Sukun. Keluarga ini merupakan penanggungjawab utama produksi dan distribusi harakat  di kerajaan Al-Jumal Al-Arabiyyah[4], hal ini mengakibatkan terjadinya berbagai kekacauan yang besar dan berbagai peristiwa yang sangat disesalkan di kerajaan, serta menghilangnya syakal dari berbagai buku dan peradaban yang penting di kerajaan.
            Melihat kekacauan ini, maka raja Nahwu yakni hakim kerajaan Al-Jumal Al-Arabiyyah memutuskan untuk menutup lembaga-lembaga pendidikan sampai kembalinya keluarga harakat. Para pelajar merasa sedih karena hal ini, kemudian sekelompok pelajar berinisiatif untuk menyelamatkan keluaga harakat, mereka meminta bantuan dan arahan panglima pengawal kerajaan yakni tuan Alif, maka diutuslah sekelompok tentara Al-Arqam untuk membantu para pelajar.
            Ketika menjelang sore hari, mereka telah sampai di benteng kerajaan Al-Akhta` Al-Lughawiyyah yang menjulang tinggi dan kokoh, mereka berembug memikirkan strategi untuk memasuki benteng tersebut. Para pelajar meminta pasukan untuk satu per-satu menaiki masing-masing orang sehingga membentuk tali yang kuat untuk dapat memanjat benteng, ketika mereka telah berhasil memanjat benteng, kemudian para pelajar beserta pasukan langsung menyerang penjara kerajaan Al-Akhta Al-Lughawiyyah, sementara keadaan sedang kacau, para pelajar memanfaatkan kesempatan ini untuk membebaskan keluarga harakat dan membawa mereka kembali ke kerajaan.
            Tak pelak lagi, semua orang di kerajaan Al-Jumal Al-Arabiyyah merasakan kegembiraan tiada tara karena keluarga harakat telah kembali, lalu mereka menyiapkan upacaya perayaan untuk menyambut mereka kembali, serta sebagai rasa terimakasih terhadap para pahlawan yang telah ikut membantu menyelamatkan keluarga harakat.
            Seluruh penduduk kerajaan yang terdiri dari Af’al[5], Asma[6], Hurรปf[7] dan Arqam[8] ikut serta menghadiri perayaan ini. Di penghujung acara, Hakim menghadiahkan penghargaan terhadap para pelajar dengan memberikan tanda sempurna dalam bahasa Arab sebagai imbalan atas perjuangan mereka, kemudian Hakim berdiri sebagai tanda hormat kepada prajurit dari Ar-Raqm Wahid dan memberikan kenaikan pangkat dengan meletakan angka 0 disebelah kanan mereka, sehingga bertambah banyaklah jumlah prajurit di kerajaan.

*Diambil dari buku Al-Qisas An-Nahwiyyah karya Marwa Al-Mahmud



[1] Tergelincir
[2] Kesalahan bahasa
[3] Tanda baca
[4] Kalimat-kalimat bahasa Arab
[5] Fi’il-fi’il
[6] Isim-isim
[7] Huruf-huruf
[8] Nomor-nomor

Tidak ada komentar: